1. Definisi & Metodologi Ekonomi
Kata ekonomi (economy) berasal dari kata Yunani yang mengandung arti “one who manages the household”. Arti ini secara literal berasal dari dua suku kata yang selama ini kita fahami, oicos dan nomos. Sedangkan ilmu ekonomi atau ekonomika atau economics adalah ilmu yang mempelajari manajemen rumah tangga tersebut.
Menurut Alfred Marshall yang mengartikan political economy atau economics sebagai sebuah studi tentang manusia dalam urusan hidupnya sehari-hari. Dengan kata lain ekonomika adalah sebuah studi tentang penggunaan sumber daya yang langka (scarce) untuk memenuhi keinginan manusia (yang tidak terbatas).
Kelangkaan (scarcity) adalah masalah sentral dalam ekonomika. Dalam manajemen rumah tangga, untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari, manusia berhadapan dengan sumber daya yang terbatas. Sehingga terdapat konsep pilihan (choice) dan pengorbanan (opportunity cost) sebagai konsekuensi dari kelangkaan ini. Esensinya manusia akan berhadapan dengan seni mengelola sumber daya dengan melakukan pilihan untuk mendapatkan manfaat dari suatu pilihan dan menghilangkan manfaat dari pilihan lain untuk mencapai tujuannya. Untuk memahami masalah utama ilmu ekonomi ini, terdapat beberapa pertanyaan mendasar. Apakah kelangkaan adalah sesuatu yang tidak terhindarkan? Mengapa? Dan bagaimana konsekuensi logisnya berupa pilihan dan pengorbanan tersebut dapat tercipta?
Kelangkaan
Pada dasarnya, baik individu dengan jumlah sumber daya yang banyak (kaya) maupun yang miskin akan berhadapan dengan persoalan kelangkaan. Hal ini dikarenakan manusia cenderung menginginkan sesuatu lebih dari apa yang dapat dicapainya. Baik individu dengan pendapatan Rp10.000 per hari dan yang dengan pendapatan Rp1 juta perhari akan menghadapi kelangkaan dan pilihan.
Lihat ilustrasi sederhana di sekitar kita. Bayangkan seorang mahasiswa biasa tingkat pertama, bisa jadi ia menginginkan untuk mengerjakan tugas ospek sekaligus tugas kuliah dengan sempurna. Namun waktu membatasinya. Atau keinginan untuk memiliki buku teks sekaligus pulsa untuk telepon selulernya. „Pendapatan‟ atau jatah dari orang tua membatasinya. Apabila ilustrasi ini diterapkan kepada profil mahasiswa anak seorang konglomerat. Pilihannya bisa jadi antara mempergunakan waktunya untuk .masuk kuliah secara penuh atau pergi bersama keluarga berlibur ke Disneyland. Atau antara membeli unit PC baru dengan memperbarui telepon selulernya dengan I-phone. Secara umum, manusia dibatasi oleh waktu, pendapatan, harga, dan berbagai faktor lainnya untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Hal ini terjadi karena secara relatif keinginan melebihi kapasitas pemenuhannya. Konteks kelangkaan ini juga terjadi pada tingkat komunitas atau sosial. Secara mendasar sumber daya yang dihasilkan/dimiliki relatif lebih sedikit dibandingkan jumlah yang diinginkan oleh masyarakat.
Pilihan
Dari uraian tersebut, pilihan adalah konsekuensi logis dari kelangkaan. Dan sekali lagi, setiap individu akan melakukan pilihan yang berbeda-beda sesuai dengan kondisi dan kapasitas sumber dayanya. Namun satu hal yang sama adalah semua individu atau komunitas melakukan pilihan. Pilihan berarti mendapatkan sesuatu dan meninggalkan yang lain. Di sinilah muncul konsepsi biaya. Bahwa untuk mendapatkan manfaat dari sebuah barang atau jasa kita harus mengorbankan manfaat dari barang atau jasa lainnya. Mendapatkan suatu lebih berarti sedikit untuk sesuatu yang lain.
Menurut Profesor P. A. Semuelson, ilmu ekonomi adalah :
“Suatu studi mengenai individu-individu dan masyarakat membuat pilihan, dengan atau tanpa penggunaan uang, dengan menggunakan sumber-sumber daya yang terbatas, tetapi dapat digunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa serta mendistribusikannya untuk kebutuhan konsumen, sekarang dan di masa datang, kepada berbagai individu dan golongan masyarakat”.
Dengan demikian persoalan pokok yang diterangkan dalam analisis ekonomi pada hakekatnya bertujuan untuk menjawab pertanyaan : bagaimana caranya menggunakan sumber-sumber daya atau pendapatan tertentu agar penggunaan tersebut dapat memberikan kepuasan dan kemakmuran yang maksimum kepada individu dan masyarakat.
Perkembangan ilmu ekonomi sudah dimulai oleh ARISTOTELES (350 SM) dan baru menjadi disiplin ilmu tersendiri sejak tahun 1776 dengan pelopor ADAM SMITH. Sedang ilmu ekonomi mikro yang kita kenal sekarang dirintis pengembangannya oleh ALFRED MARSHAL dalam tahun 1870-an dengan bukunya : “Principle of Economics”.
Maka Esensi yang dapat kita ambil dari definisi diatas yaitu:
Pertama, Sumber pemuas manusia itu terbatas adanya, sebab kebutuhan itu sendiri relatif jumlahnya. Tidak ada manusia yang bisa memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa bantuan orang lain.
Kedua, bagaimana cara yang terbaik untuk menetapkan pikiran diantara berbagai alternatif yang ada dengan mengamati aktivitas dan interaksi di antara “Economic Agents “ ( yaitu konsumen, produser, dan pemerintah ).
2. Masalah pokok ekonomi dan pengaruh mekanisme harga
Masalah ekonomi sering timbul dikarenakan adanya ketidakseimbangan antara keinginan pemenuhan kebutuhan dengan kemampuan faktor-faktor produksi yang bisa memenuhi keinginan tersebut. Hak ini menyebabkan perlunya pembuatan pilihan-pilihan sehingga agar kesejahteraan dalam menggunakan faktor-faktor produksi yang tersedia dapat terpenuhi.
Kegiatan ekonomi meliputi berbagai jenis kegiatan produksi, konsumsi, dan perdagangan.
Ada 3 persoalan pokok dalam perekonomian :
1. Apakah barang dan jasa yang harus diproduksi?
Pemilihan Barang dan jasa yang akan diproduksi pada suatu kurun waktu tertentu akan mempengaruhi penggunaan faktor-faktor produksi yang sebanding. Semakin banyak suatu barang akan dihasilkan, semakin banyak pula faktor produksi yang akan digunakan dalam kegiatan tersebut. Untuk tujuan itu faktor-faktor produksi yang digunakan di sektor lain harus dikurangi. Maka produksi di sektor lain tersebut akan berkurang.
2. Bagaimanakah caranya memproduksi barang dan jasa?
Untuk dapat menghasilakn suatu barang dan jasa dapat digunakan beberapa cara/prosedur/metode. Pemilihan suatu metode harus didasrkan pada prinsip efisiensi yang merupakan faktor dari masalah dasar kegiatan tersebut dari segi tekniknya dan besarnya jumlah permintaan. Apabila permintaan tinggi maka penggunaan teknik yang modern akan menaikkan efisiensi, begitu pula sebaliknya.
3. Untuk siapakah barang dan jasa tersebut di produksi?
Setiap masyarakat harus memecahkan masalah ini. Mereka harus memikirkan cara untuk mendistribusikan pendapatan secara adil tanpa mengurangi kegairahan individu- individu bekerja sehingga ke puncak kesanggupannya. Apabila tujuan ini dapat mencapai maka perataan pendapatan dapat diwujudkan tanpa menghambat pertumbuhan ekonomi. Campur tangan diperlukan untuk mencapai tujuan ini.
Sistem Perekonomian
Menurut Dumairy (1966), Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suat tatanan kehidupan, selanjutnya dikatakannya pula bahwa suatu sistem ekonomi tidaklah harus berdiri sendiri, tetapi berkaitan dengan falsafah, padangan dan pola hidup masyarakat tempatnya berpijak. Sistem ekonomi sesungguhnya merupakan salah satu unsur saja dalam suatu supra sistem kehidupan masyarakat. Sistem ekonomi merupakan bagian dari kesatuan ideologi kehidupan masyarakat di suatu Negara .
Mikroekonomi dan Makroekonomi
Berdasarkan tingkat agregasi pada unit agen ekonomi antara ekstrim individual dan kelompok (group), sudut pandang analisis ilmu ekonomi dapat dikategorikan menjadi dua: mikroekonomi dan makroekonomi. Mikroekonomi fokus kepada aspek harga dan kuantitas pada suatu pasar barang atau jasa, bagaimana keseimbangan dan alokasi sumber daya antar pasar terjadi. Salah satu temuan ekonom abad XVIII adalah konsep penting harga sebagai sinyal alokasi dan realokasi sumber daya dalam suatu pasar dan antar pasar yang independen. Ini yang kemudian dikenal dengan sistim alokasi sumber daya yang efisien oleh Adam Smith dengan istilah adanya „the invisible hand‟. Lebih lanjut, konsepsi harga atau lebih tepatnya harga relatif menjadi analisis sentral dalam analisis mikroekonomi. Pendalaman konsep efisiensi ini akan dilakukan pada bagian pasar dan efisiensi ekonomi.
Makroekonomi di sisi lain adalah analisis yang mengesampingkan aspek individual dan lebih menekankan agregasi atribut individual. Misalnya pasar, makroekonomi fokus ke seluruh pasar relatif terhadap satu jenis pasar saja. Apabila di dalam pasar ada individu-individu pembeli, maka kumpulan permintan pembeli dapat disebut sebagai permintaan agregat (aggregate demand). Begitu pula kumpulan penawaran dapat diistilahkan sebagai aggregate supply. Dalam pendekatan agregat, analisis makroekonomi memungkinkan untuk melihat hubungan antara rumah tangga, produsen dan agen-agen lain dalam perekonomian seperti pemerintah dan pihak luar negeri sebagai satu kesatuan aliran barang/jasa dan pendapatan. Ilustrasi hubungan tersebut dikenal dengan circular flow diagram yang merupakan elemen kunci dalam memahami konsep pendapatan agregat (aggregate income) sebagai salah satu indikator penting dalam analisis makroekonomi. Gambar 2-1berikut mengilustrasikan circular flow diagram. Dapatkah Anda menjelaskan hubungan antara komponen rumah tangga dan perusahaan melalui diagram tersebut?
Gambar . Circular Diagram Flow
1.Sistem Perekonomian Kapitalisme, yaitu sistem ekonomi yang memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan menjual barang dan sebagainya. Dalam sistem perekonomian kapitalis,semua orang bebas bersaing dalam bisnis untuk memperoleh laba yang sebesar besarnya.
2. Sistem perekonomian sosialisme, yaitu sistem perekonomian yang memberikan kebebasan yang cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi, tetapi dngan campur tangan pemerintah.Pemerintah masuk ke dalam perekonomian untuk mengatur tata kehidupan perekonomian negara serta jenis jenis perekonomian yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara
3.Sistem Perekonomian komunisme, adalah sistem ekonomi dimana peran pemerintah sebagai pengatur seluruh sumber2x kegiatan perekonomian.Setiap orang tak boleh memiliki kekayaan pribadi..
Sehingga nasib seseorang bisa ditentukan oleh pemerintah.Semua unit bisnis. mulai dari yang kecil hingga yng besar dimiliki oleh pemerintah dengan tujuan Pemerataan Ekonomi dan kebersamaan.
4.Sistem Ekonomi Merkantilisme, yaitu suatu sistem politik ekonomi yang sangat mementingkan perdagangan internasional dengan tujuan memperbanyak aset& modal yang dimiliki negara.
5.Sistem Perekonomian Fasisme, yaitu paham yang mengedepankan bangsa sendiri dan memandang rendah bangsa lain, dengan kata lain, fasisme merupakan sikap rasionalism yang berlebihan.
http://anjaruntoro.wordpress.com/2011/04/04/ruang-lingkup-ekonomi/
Penentuan Harga Permintaan dan Penawaran
Penentuan Harga Pasar dan
Jumlah Barang Yang Diperjualbelikan
Harga dan jumlah barang yang diperjual-belikan di
pasar ditentukan oleh permintaan dan penawaran barang tersebut. Oleh karenanya,
analisis penentuan harga dan jumlah barang yang diperjual-belikan di suatu pasar,
harus berdasarkan analisis permintaan dan penawaran barang tersebut secara
serentak. Harga pasar atau harga
keseimbangan adalah tingkat harga di
mana jumlah barang yang ditawarkan oleh para penjual sama dengan jumlah barang
yang diminta oleh para pembeli. Pada
kondisi demikian dikatakan bahwa pasar dalam keadaan keseimbangan atau
ekuilibrium. Penentuan harga dan jumlah
barang yang diperjualbelikan dalam keadaan keseimbangan dapat dilakukan melalui
tiga cara, yaitu dengan menggunakan
tabel (angka) atau dengan menggunakan
grafik (kurve) atau dengan matematik.
PERMINTAAN-PENAWARAN PASAR DAN KURVA PERMINTAAN PERUSAHAAN
Dua hal yang harus diperhatikan oleh
perusahaan yang beroperasi di dalam industri yang bersaing sempurna untuk mendapatkan laba
maksimum. Sehubungan dengan keputusan output adalah kondisi permintaan dan penawaran pasar serta
struktur produksi dan biaya perusahaan.
Kondisi permintaan dan penawaran
pasar akan menentukan harga keseimbangan pasar yang otomatis akan menjadi harga
jual dari produk yang dihasilkan.
Permintaan dan penawaran pasar
ditentukan oleh konsumen dan produsen secara keseluruhan di pasar, sehingga harga pasar berada di luar kontrol
satu buah perusahaan di dalam pasar
tersebut dengan kata lain, satu perusahaan secara individu tidak mempunyai kekuasaan untuk
mempengaruhi harga pasar,
karena secara relatif ukuran satu perusahaan sangat kecil
terhadap pasar. Kondisi ini ditunjukkan oleh
gambar 1.0.
Gambar 1.0. Kondisi pasar dan kurva permintaan
perusahaan
Gambar 1.0 kanan menunjukkan keseimbangan permintaan
pasar (DPasar) dan penawaran (SPasar) menentukan harga
keseimbangan pasar Pk, pada harga Pk inilah sebuah perusahaan dapat menjual
berapapun output yang dihasilkan, sehingga dengan demikian kurva permintaan
sebuah perusahaan bersaing akan horisontal yang ditunjukkan oleh garis
horisontal pada 1.0 kiri (DPerusahaan). Kurva permintaan satu
perusahaan yang elastis sempurna ini menunjukkan bahwa jika perusahaan
menaikkan harga jual outputnya sedikit saja di atas harga pasar, maka semua
konsumennya akan beralih ke produsen lain, sehingga penjualan perusahaan yang
menaikkan harga jual itu sama dengan nol.
Secara grafik, penentuan tingkat output
optimal perusahaan dalam industri bersaing ditunjukkan oleh gambar 1.1. Jika
harga pasar adalah Pb, maka Pb memotong
kurva BM pada tingkat output Qb. Qb ini menunjukkan tingkat output optimal
perusahaan yaitu tingkat output yang memaksimumkan laba. Pada tingkat output
yang lebih
kecil dari Qb, harga lebih besar dari biaya marjinal. Ini berarti jika perusahaan meningkatkan produksi, tambahan
penerimaan yang diperoleh lebih besar dari tambahan biayanya. Pada kondisi yang
lain, dimana tingkat output yang
diproduksi lebih besar dari Qb, maka tambahan biaya perusahaan dari output yang lebih besar dari Qb, maka tambahan biaya perusahaan penerimaan oleh karena itu perusahaan harus
menurunkan tingkat produksinya. Jadi
tingkat output yang optimal perusahaan adalah pada Qb. Daerah yang diarsir pada gambar 1.1 menunjukkan laba total yang
diraih perusahaan. Pada output sebesar Qb, biaya rata-rata perusahaan
adalah AC, Qb. Dengan demikian laba yang
diperoleh perusahaan dari tiap unit output adalah (Pb-AC,Qb). Laba total perusahaan
dengan demikian adalah:
p = (Pb - ACQb)
Qb
= (PbQb - ACQbQb)
= R-C
Gambar 1.1. Laba Total Perusahaan
Laba ini di dalam
ekonomi disebut laba ekonomi atau laba di atas normal. Jika harga pasar yang
terjadi Pb sama dengan AC maka
penerimaan total perusahaan akan sama dengan
biaya totalnya. Situasi ini disebut sebagai perusahaan mendapat laba
ekonomi nol atau laba normal. Pada situasi tertentu sebagai penerima harga,
perusahaan bersaing mungkin tidak bisa menghindar dari kerugian. Jika kondisi ini yang dihadapi maka hal yang terbaik yang
dapat dilakukan adalah meminimalkan kerugian yang mungkin diderita.
Sebagai ilustrasi dapat diperhatikan gambar 1.2 harga pasar yang terjadi
dimisalkan adalah Pb yang
terletak diantara BR minimum dan AC minimum dan AVC minimum. Tingkat output yang optimal (kerugian minimum) bagi perusahaan pada harga Pb terjadi pada kondisi Pb= MC, yaitu
tingkat output Qb. Pada Qb perusahaan akan mengalami kerugian. Karena Pb
> AVC, maka dari setiap unit Q yang terjual, perusahaan memperoleh penerimaan
yang lebih besar dari biaya variabel
yang dikeluarkan. Dengan kata lain total penerimaan yang akan diperoleh perusahaan dari output sebesar Qb akan dapat menutup, selunuh biaya variabel total
yang dikeluarkan untuk memproduksi Qb
tersebut, bahkan masih tersisa. Akan tetapi karena Pb < BR, berarti
sebagian dari biaya tetap perusahaan tidak dapat tertutup, sebagian lagi dapat tertutup dari sisa penerimaan yang digunakan untuk menutup biaya variabel.
Gambar 1.2. Minimisasi kerugian perusahaan
Bagaimana jika perusahaan memutuskan untuk tidak
berproduksi? Kerugian perusahaan akan lebih
besar yaitu sebesar seluruh biaya tetapnya. Sebagai kesimpulan jika harga pasar
yang terjadi terletak antara BR dengan AVC,
maka perusahaan akan mengalami kerugian. Untuk meminimalkan kerugian, lebih baik perusahaan terus berproduksi
dibandingkan kerugian dengan tidak berproduksi sama sekali.
Gambar 1.3. Perusahaan berhenti berproduksi
Bagaimana seandainya Pb = AVC minimum? Jika ini yang terjadi maka penerimaan total perusahaan akan sama dengan TVC
yang berarti penerimaan perusahaan
hanya cukup untuk menutup biaya variabel saja. Kerugian perusahaan adalah sebesar seluruh biaya tetapnya. Bagaimana
jika perusahan berhenti berproduksi?
Kerugiannya akan sama yaitu sebesar seluruh biaya tetapnya. Jadi pada
kondisi ini konsekuensi dari berproduksi atau
tidak adalah sama, perusahaan mengalami kerugian sebesar biaya tetapnya.
Dengan demikian kerugian perusahaan lebih besar dari
biaya tetapnya. Untuk meminimalkan kerugian lebih baik bagi perusahaan untuk
menghentikan produksi, sehingga kerugian perusahaan hanya sebesar biaya
tetapnya saja.
Sumber : http://elearning.upnjatim.ac.id/